Selasa, 19 Maret 2013

SURAT DARI TUHAN

KEPADA : KAMU
TANGGAL : HARI INI
DARI : AKU

PERIHAL : DIRI KAMU

Ini Aku,

hari ini Aku yang akan menangani semua masalahmu..




 Catatan : Dan ingat,
Bila dunia ini menyodorkan masalah yg tidak dapat kau tangani sendiri, jangan berusaha
menyelesaikan masalah itu..

Tetapi, letakkanlah saja masalah itu diBox Ku untuk Ku selesaikan..

Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang Aku tentukan sendiri..

Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwal Ku, bukan
jadwalmu..

Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam box, janganlah kamu pikirkan & khawatirkan, Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal2 baik yang sedang terjadi padamu sekarang..


Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, janganlah marah, sebab masih banyak orang didunia ini
yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya..

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja, berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun2 tanpa pekerjaan..

Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan
mencintai dan dicintai..

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang-orang yang harus lembur
malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga & anak-anaknya..

Bila kendaraanmu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki, janganlah marah, pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri..

Bila kamu melihat di cermin rambutmu mulai beruban, janganlah bersedih, sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang-orang yang dalam perawatan kemoterapi..

Bila kamu merenungi makna hidupmu didunia ini dan merenungi apa tujuan hidup mu ini? Bersyukurlah, karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka..

Bila kamu memutuskan untuk meneruskan surat ini ke orang lain, terima kasih..

Kamu telah menyentuh kehidupan mereka dalam banyak hal yang tidak pernah kamu bayangkan..

  
AKU  tidak pernah putus menyayangimu :)















Peluk cium untukmu,


salam,
TUHAN mu

Senin, 04 Maret 2013

...


Saya sudah muak dengan beberapa perilaku.

Salah satunya, ketika ikhwan atau akhwat yang sudah menikah, datang pada yang belum. Lalu katakan:

"Kapan mau nikah?"

Atau,

"Usaha, dong!"

Atau,

"Terlalu banyak memilih, sih!"

Atau,

"Kenapa sih, kamu belum nikah?"

Atau,

"Sebenarnya mau menikah atau tidak?"

Dan berbagai macam versi lainnya. Jengah mendengarnya.

Saya ingin tahu: sejatinya, Orang-orang seperti ini, sebenarnya belum sempurna akalnya, atau memang belaka sudah mati perasaannya?

Untuk orang yang pacaran, saya lebih sering anjurkan percepatlah. Jangan ditunda. Karena dia sudah ada calon, daripada berlama-lama. Nikah belum tentu. Dosa bisa terus terjadi sewaktu-waktu.

Sedang bagi yang belum... ah, kau tidak tahu. Apakah dia sudah berusaha atau belum. Kalau kau tidak punya akses yang valid untuk mengetahuinya, jangan pelihara asumsi buruk di dalam kepala.

Jujur:

Saya muak melihat orang-orang seperti itu. Orang-orang yang sudah mengantongi kartu nikah, tapi menggunakannya dengan jalan yang salah. Sebab, mereka bisa walimah juga karena izin Allah. Bukan murni lantaran ikhtiar saja.

Kalau mereka mau bantu, bantu yang baik. Jangan cuma pasang prasangka, lalu keluar kata-kata tanpa memikirkan hati orang yang mendengarnya. Pernikahan itu persoalan sensitif. Bagi laki-laki, bisa dianggap harga diri. Bagi perempuan, itu terkait citra di masyarakat.

Yang saya ingin tanyakan:
Mereka sedang memotivasi atau menyakiti?

Jika syariah mengizinkan, ingin sekali saya pelintir lidah orang-orang itu. Ketahuilah: orang yang belum menikah bukan berarti mereka tidak berusaha. Bukan berarti tidak mau. Tapi, Allah memang belum mengizinkannya. Daripada kita malah menambah bebannya, bantu doa dan berhati-hatilah dalam berkata.

Itu juga kalau merasa masih saudara seagama. Jika tidak, lakukan apa yang kau suka. Toh, mungkin, ada orang-orang yang menganggap status walimahnya sebagai piala. Yang bisa dibangga-bangga untuk menghina dan merendahkan yang lainnya.

Tenang saja untuk ikhwan dan akhwat yang sedang berupaya. Possitive thinking ana untuk kalian. Jangan panik gara-gara kelakuan beberapa orang, yang miskin adabnya. Luruskan niat walimah kalian. Untuk Allah, bukan untuk meladeni mulut-mulut nyinyir. Yang jahat, faqir tata krama...