Rabu, 31 Oktober 2012

10 Tips Memilih Istri yang Baik

Istri adalah pendamping hidup,
tempat kita mencurahkan suka duka,
tempat berbagi cerita,
tempat mencintai dan dicintai.


Berikut ini tips memilih istri yang baik :

1) Pilihlah wanita yang sopan tingkah lakunya.

2) Wanita yang pandai menjaga lisannya, tidak pernah berbohong, tidak ingkar janji, tidak menyakiti hati temannya.

3) Wanita yang taat ibadah minimal shalat lima waktu dan puasa bulan ramadhan.

4) Pilihlah wanita yang menutup auratnya, dalam artian memakai jilbab.

5) Pilihlah wanita yang taat pada orang tuanya, kalau dia sewaktu masih gadis taat pada orang tua maka ketika menjadi istri kita pun biasanya akan taat.

6) Carilah wanita yang sabar, sabar dalam artian mau menerima keadaan kita ketika senang maupun susah.

7) Carilah istri yang hatinya lembut dan penyayang, kita memilih istri bukan hanya untuk kita namun sebagai ibu buat anak kita, wanita yang hatinya lembut dan penyayang adalah figur ibu yang baik.

8) Carilah istri yang tidak cinta dunia, memang kita butuh dunia tapi tidak cinta. wanita yang cinta dunia kita sendiri yang akan repot, carilah yang tidak cinta dunia. berarti miskin? belum tentu, tidak cinta dalam arti dunia tidak masuk ke dalam hatinya.
sungguh bahagia suami yang mempunyai istri tidak cinta dunia. bahasa islamnya adalah zuhud. berarti nanti tidak boleh kaya? bukan begitu .. boleh memiliki harta namun jangan sampai kita dimiliki oleh harta, prinsipnya harta itu di tangan jangan di hati.

9) Akan lebih baik jika istri kita tidak penakut, bisa dibayangkan jika kita harus berpergian sedangkan dia di rumah sendirian, kalau bisa carilah istri yang tidak penakut, dalam artian bisa ditinggal sendiri. wanita takut wajar namun jangan terlalu penakut.

10) Nilai plus adalah wanita yang cerdas, cerdas dalam artian otaknya. sebagai suami yang dikatakan Imam akan merasa terbantu jika istri kita adalah wanita cerdas, cerdas dalam ikut memecahkan masalah, cerdas dalam mendidik anak dsb

Semoga kita semua, para perempuan-perempuan termasuk ke dalam golongan Istri yang Baik, amin :)



Pandan

Minggu, 21 Oktober 2012

Jika Berani, Pinanglah Aku..


Jika benar engkau suka kepada ku
Jika benar engkau cinta kepada ku
Jika benar engkau sayang kepada ku
Maka datanglah kerumah ku
Temuilah kedua orangtua ku
Katakan semua itu kepada Ayah dan Ibu ku
Dan pinanglah aku kepada mereka

Jika engkau telah yakin
Dan jika engkau telah siap membangun bahtera rumah tangga nanti
Maka ikatlah aku dalam sebuah ikatan pernikahan yg suci

Engkau berani bukan ??


Jika engkau beralasan masih belum berani
Jika engkau beralasan masih belum siap
Maka ku anggap engkau hanya mau main-main saja dengan diri ku
Ku anggap engkau hanya ingin menjadikan aku sebagai pacarmu saja
Tak lebih dari itu

Maka ku katakan kepada mu
Jangan engkau terlalu berharap aku akan menerima cintamu
Biar sajalah aku merasa lebih nyaman dengan kesendirianku


Aku hanya akan mempersembahkan diriku seutuhnya kepada pasangan halal ku nanti
Bukan untuk yg hanya mau main-main saja dengan hati ku
Terlalu berharga hatiku untuk dipermainkan
Begitulah caraku melindungi diriku

Kefitrahan dan kehormatanku akan selalu tetap ku jaga sampai tiba masanya nanti


Aku tak mau menjerumuskan diri pada apa yg telah dilarang Agama
Aku tak mau menjadikan kebebasanku akan menghancurkan masa depanku
Yg ujung-ujungnya menjadikan diriku bersedih dan meratap dalam penyesalan yg berkepanjangan
Sungguh aku tak mau hal itu terjadi lg pada jalan hidup ku.





Pandan

Senin, 08 Oktober 2012

Buat Kamu yg Sedang Sendirian di Malam Minggu


Bersyukurlah bila malam ini engkau masih berada dalam ketaatan-Nya, bersabarlah dan belajar hargai kesendirian daripada maksiat.

Jalan kebaikan memang terjal mendaki, diatas menanti keindahan yang pasti, daripada jalan keburukan kaya janji, namun tak ada kejelasan pasti.

Malam minggu tiada dipakai yang berpacar kecuali menuju jalan sesat, daripada menggadai masa depan demi enak yang sesaat.

Satu malam minggu untuk berlatih mengabaikan dengan ketentuan اَللّهُ, jadi undangan atas seumur hidup mereka tumpukan masalah.

Satu malam minggu untuk sesaat rasa yang terlarang dengan taruhan kehormatan yang satu-satunya yang tak mungkin diulang.

Andai setiap Muslimah pandai mengintip masa depan tentu menanti cinta halal memadu kasih bersama suami lebih menyenangkan.

Kala suami jadi kekasih pertama, tiada masa lalu yang hadir jadi hantu tak ada yang perlu jadi rahasia, kehormatanmu sudah tentu.

Bilakah tiap Muslimah memikirkan sedikit akan hari esok dan menyendiri karena Allah lebih dekat lagi elok.

Saat setiap sujud patuh dihadirkan tanpa kemunafikan karena kemuliaan diri masih utuh terjaga karena ketaatan kepada Allah.

Kalaulah setiap Muslimah berkelana akal akan satu masa disaat harus bercerita pada anak-anaknya saat dia masih muda.

Bangga tentu terasa saat bisa akui kepada keturunan "bahwa ummi persembahkan pada abimu, sepenuh diri dan hati, ialah kesucian".

Itulah yang sekarang engkau jaga saat yang lain terlena malam mingguan dan satu-satunya kehormatan dan kemuliaan, ialah kesucian.

Suci dari pandangan dan sentuhan lelaki tak miliki hak karena belum berani datangi wali-mu dan berikan mahar yang jadi hak.

Suci dari rayuan dan janji yang datang dari lisan yang belum sah karena belum berani ucapkan sesederhana akad nikah.

Wanita selalu akan dilihat dari masa lalu dan kesendirianmu karena engkau menghormati masa depanmu.

Nikah itu saat untuk melihat kedepan, bukan diberatkan masa lalu untuk nikah maka pantaskan diri mapan, bukan pacaran lebih dulu.

Biarlah yang memilih disibukkan dengan maksiat tiada guna dzikirkan lebih banyak nama-Nya, pelajari lebih dalam agama-Nya.

Karena malam mingguan sungguh bukan persiapan pernikahan hanya nafsu syahwat yang dibungkus legitimasi bernama pernikahan.

Memahami Al-Qur'an barulah persiapan membentuk keluarga masa depan karena didalamnya berisi petunjuk sepanjang zaman.

Mempelajari Al-Hadits barulah persiapan menjadi imam yang baik karena isinya perilaku dan tindakan manusia dan lelaki terbaik.

Hafalan ayat akan jadi nasihat, lafal hadits bisa jadi tausiyah itu rahasia romantisme, keluarga nan sakinah.

Jangan dipusingkan dengan kaidah "mana mungkin nikah bila tak kenal dia" karena Allah menautkan hati insan-insan yang mengenal-Nya.

Bila engkau meyakini Allah yang memegang hati setiap manusia maka perkenalan ratusan tahun pun akan percuma bila Dia tak ridha.

Namun yang sama-sama mencintai Allah maka hitungan waktu tak banyak mereka perlukan untuk belajar mencinta dan berkasih.

Maka memantaskan diri dengan penuhi segala kewajiban kepada Allah adalah doa terbaik bagimu untuk meminta pendamping nan shalih.

Bagi Muslimah, dia tutupi dirinya dengan hijab dan menjaga perilaku maka itulah doa terbaik meminta suami berilmu.

Bagi Muslim, dia panjangkan sujud malam dan perbanyak puasa sunnah maka itulah doa terbaik menghampiri Muslimah nan shalihah.

Bukan dengan janji sebelum siap, atau memintanya menanti ah, tiada kemana bila Allah kehendak, mungkin Allah siapkan yang lebih baik?

Penuhi kewajiban, perbanyak yang sunnah insyaAllah itulah wasilah perantaraan doamu pada Allah.

Bukan malam mingguan tiada juntrungan miskin komitmen, melainkan sibukkan penuhi kewajiban pada Allah sebagai persiapan.


Jadi, jangan galau lagi meski malam minggu tanpa teman di hati lebih baiknya buat muhasabah diri bekal menuju di hadapan Illahi..